Money politics (MP) adalah suatu hal yang wajar. Setidaknya itu dimata masyarakat desa. Kalau di kota terutama kota-kota besar mungkin pernyataan itu tidak berlaku ?
Di desa dalam pemilihan lurah ataupun pemilu untuk milih yang lain, MP itu sudah hampir menjadi suatu tradisi. Siapa yang memberi uang saku warga untuk memilih di TPS yang jumlah uang pemberiannya lebih besar dan lebih banyak warga yang diberi olehnya, dialah yang akan menjadi kandidat terpilih terkuat. Jadi siapa yang punya uang lebih banyak dia yang kemungkinan besar untuk memimpin. Seperti judi.
Orang desa jika dipaksa untuk menghilangkan MP tentu saja akan sulit. Karena kebanyakan mereka berprinsip : ” ngapain datang ke TPS untuk milih, mendingan ke sawah bisa cari makan untuk anak istri.” Kalau tidak ada uang yang dibagikan ya kemungkinan akan banyak yang Golput. Menyedihkan memang, namun mereka memang lebih butuh uangnya daripada mencoblos di TPS.
Banyak cara para politikus yang dilakukan untuk MP di desa, diantaranya :
- Secara terang-terangan memberikan uang ke warga untuk menyoblos calon tertentu.
- Calon memberikan sejumlah uang untuk pembangunan desa bisa jalan ataupun masjid, katanya itu ikhlas dan tak ada hubungannya dengan pemilu. Entah nanti mau milih calon tersebut atau tidak saat pemilu. Ya yang namanya orang Jawa ya mesti aja akan milih, mereka mempunya rasa malu jika tidak berbalas budi.
- Biasanya jauh-jauh sebelum pemilihan calon akan mengadakan kegiatan sosial gratis untuk merayu pemilih, bisa dalam bentuk pengobatan gratis maupun pakai kedok zakat mal ( lha zakat bukannya semestinya diserahkan ke amil zakat ? )
- dll
Mereka mungkin sudah jenuh dan bosan dengan janji-janji kosong para politikus. Jadi siapapun yang terpilih belum tentu mereka memikirkan yang memilihnya. Kalau pemilu adalah pesta rakyat, maka bagi mereka sebenarnya pestanya rakyat adalah dapat uang MP-nya, dapat kaos gratis (walau kaos yg dipakai belum tentu partai pilihannya :d ). Dan lagi pestanya rakyat kecil yang memiliki bisnis pembuatan kaos, spanduk, baner, bendera, dan keperluan parpol dan kampanye lainnya. Itulah pesta mereka !!!