Pemilu adalah sebuah konsekuensi karena negara ini menganut negara demokratis yang mana mayoritas sangat menentukan dalam setiap kebijakan. Namun akhir-akhir ini Golput semakin meningkat.
Sepertinya sudah banyak rakyat yang kecewa dengan ulah para wakil rakyat selama ini. Sungguh disayangkan perilaku para wakil rakyat yg senang korupsi dan mendzolimi rakyat…padahal digaji rakyat dengan gaji yg cukup besar, belum lagi tunjangan-tunjangannya.
Dan lagi apakah mereka (politikus) itu merasa menjadi wakil rakyat dan berniat memperjuangkan kepentingan rakyat ataukah hanya sekedar terjun ke politik hanya untuk mencari pekerjaan dan memperjuangkan kelompoknya saja ? ( Cari kerjaan susah ouey…)
Namun, apa semua wakil rakyat demikian ? Tentu jawabannya tidak. Di Indonesia ini masih banyak orang yang baik. Oleh karena itu yang penting bagaimana negeri ini di pimpin oleh orang2 yg jujur, adil dan bijaksana. Mungkin sangat sulit utk mendapatkan figure yg demikian namun kita harus berusaha mendapatkannya …
Baru saja MUI mengeluarkan fatwa haram untuk Golput dalam Pemilu. Teks nya dapat di baca/download di eramuslim. Ini linknya.
Dari teks tersebut umat Islam diwajibkan memilih pemimpin yang beriman dan bertakwa, jujur, amanah, tabligh, fathonah dan memperjuangkan umat Islam.
Diharamkan jika ada calon yang memenuhi kriteria tersebut, namun masyarakat tidak memilih atau memilih yang lain.
Rekomendasi MUI adalah umat Islam dianjurkan untuk memilih pemimpin dan wakil-wakilnya yang mengemban tugas amar makruf nahi mungkar.
Saya kira fatwanya wajar. Dan jangan ditekankan pada haramnya saja, tetapi haram jika……
Saya hanya mengharapkan jangan sampai umat Islam terpecah karena adanya fatwa tersebut.