Aksi 9 Desember 2009, sebagaimana yang diperkirakan pada hari-hari sebelumnya bahwa hari ini terjadi demo besar-besaran di seluruh 33 propinsi untuk memperingati hari antikorupsi sedunia. Walaupun ada rencana demo besar-besaran masyarakat banyak yang tidak resah maupun khawatir akan terjadi aksi seperti 1998 yang lalu. Apalagi telah dikabarkan bahwa Presiden SBY Dukung aksi 9 desember 2009 sehingga bisa menurunkan potensi adanya aksi sebagaimana masa reformasi dahulu. Informasi yang saya dapatkan dari detik.com bahwa siang ini sudah ada sekitar 5000 orang menduduki bundaran HI. Di monas pun mulai dipadati masa.
Berbagai aksi dilakukan. Ada-ada saja teatrikal yang diadakan yaitu tubuhnya di cat merah dan menyeret pocong buatan yang di tempeli foto Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Aksi 9 Desember 2009 memang benar-benar membuat perhatian seluruh elemen bangsa. Bagaimanapun aksi tersebut merupakan gerakan moral untuk melawan korupsi dan ketidakadilan di negeri ini.
Banyak kasus korupsi yang melanda di negeri ini. Akhir-akhir ini yang lagi memanas yaitu masalah kasus Bank Century. Maka wajar jika para demonstran yang ikut dalam aksi 9 desember 2009 juga ikut meyuarakan agar ada pengusutan tuntas terhadap kasus Bank Century tersebut.
Kasus yang lain yaitu maraknya markus di mabes polri sebagaimana yang diberitakan selama ini. Ataupun ketidakadilan yang menimpa kepada Ibu Prita Mulyasari. Ya, semoga saja setelah adanya aksi 9 desember 2009 ini bisa menyadarkan seluruh elemen bangsa khususnya para pejabat pemerintahan untuk benar-benar memerangi koruptor dan antek-anteknya. Dan semoga saja bisa mendorong adanya keadilan di negeri ini. Jangan sampai aksi 9 desember 2009 ini hanya menjadi sebuah momentum penting namun tidak dimanfaatkan oleh para pemegang jabatan di pemerintahan ini untuk menuruti hati nurani rakyat Indonesia yaitu untuk memerangi koruptor di negeri ini. Dengan memerangi koruptor dan menegakkan keadilan berarti telah ikut serta dalam usaha Mengembalikan Jati Diri Bangsa.
Oh iya, dalam aksi di kawasan Hotel Indonesia (HI) sudah memakan korban. Ketua Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Cabang Pemalang, Jateng Andi Faralay, meninggal sesaat setelah orasi. Andi meninggal di perkirakan karena kecapekan sebab sejak 3 hari lalu ikut acara Rakernas antikorupsi (sumber: www.detik.com). Turut berduka cita atas meninggalnya Andy Faralay.